Sebenarnya siapa saya ?. Apa yang akan kalian baca hanya lah barisan barisan kata - kata kegundahan, kebuntuan otak dan laju pikiran yang tak kunjung mengurai. Tapi bukan sebuah drama kehidupan yang sengaja di dramatisir, tapi lebih pada hakekat manusia yang selalu terus berfikir. Dan sialnya saya berfikir jauh lebih keras dari apa yang saya bisa bayangkan.
Miris rasanya, melihat saya tak mampu lagi mengalahkan diri saya sendiri. Sedih rasanya saat ternyata keduniawian justru lebih berkuasa ketimbang upaya saya dalam mencari hakekat hidup. Sekali lagi ini hanya barisan - barisan kata kegundahan, kebingungan dalam menentukan alur cerita yang harus mampu saya kuasai. Tapi pada nyatanya, saya tak lebih dari robot dengan nama manusia.
Tak banyak yang bisa saya lakukan, hanya sekedar duduk atau berdiri dengan segala penghayalan yang kadang terus melaju hingga menimbulkan sebuah dimensi kehidupan yang amat sangat berbeda, dan saya seperti tokoh asing didalamnya. Saya mencoba mencari tau apa yang harusnya saya lakukan, tapi setiap kali saya mencoba mencari setiap kali itu pula usaha saya gagal pada tembok dengan nama ilusi berserta imajinasi-imajinasinya.
Saya mulai lelah dengan konteks berfikir yang manusia bilang manusiawi, saya lelah dengan kegelapan tapi menimbulkan dimensi lain yang mereka sebut mimpi, saya lelah dengan rutinitas gila setiap hari yang mereka bilang kerja, bahkan saya lelah dengan situasi dimana saya merabahkan tubuh untuk sekedar menghelas nafas yang mereka sebut istirahat.
Dalam puncak kegilaan itu, timbul pertanyaan yang tak kunjung dapat saya jawab. Lalu, apakah mati menghasilkan sebuah unit dimensi lain, tapi sekali lagi proses berfikir memaksa saya menemukan jawabannya, dan mati bukan lha jawaban yang saya cari. Lalu apa ?, maka sungguh itu yang saya ingin kamu membantunya.
Tapi lupakan lah, manusia dengan unsur manusiawinya hanya akan menyelesaikan apa yang menjadi tugas dan kewajibanyan lalu lupa dengan apa yang menimpa manusia lainnya. Inikah yang disebut kemanusiwiannya manusia ?. Lalu , maka sebetulnya kita hanya robot dengan kode manusia.
0 comments
Post a Comment