Awan hitam mulai menjauh dari liverpool, hujan tak lagi
turun dan mendung tak lagi ada. Tunggu dulu, ini bukan tentang ramalan musim
hujan, ini tentang kinerja skuad liverpool pasca jurgen kloop resmi menjadi pelatih
mereka. Rentetan hasil bagus sedang mereka nikmati. Sebuah periode yang jelas
jarang mereka rasakan sebelum kloop datang. Meski dimusim sebelumnya, BR juga
tidak jelek-jelek amat. Namun, ketidak mampuan memanfaatkan skuad yang ada
hasil dari jual beli pemain menjadi penyebab utama menurunya performa anak-anak
liverpool di bawah kendali BR.
Semenjak kloop datang, suasana cerah langsung terasa di
raung ganti pemain. Semua tampak antusias dengan apa yang akan diberikan oleh
pelatih yang sukses membawa Dortmund juara bundes liga 2 musim beruntun dan
juga finalis liga champions yang semuanya saya lupa musim kapan itu terjadi.
Kadang penulis semacam saya sepelupa itu memang. Tapi, marilah kembali ke
konteks tentang keberhasilan kloop membawa perubahan yang begitu amat nyata di
liverpool. Setidaknya untuk beberapa pekan yang sudah mereka lewati dengan
pelatih baru tersebut.
Hasil dari pekan terakhir liga inggirs jelas memberikan
gambaran yang sangat jelas betapa berbahayanya tiki taka ala kloop yang
kemudian ia sebut sebagai gegenpresiing. Sesuatu
yang ia yakini sebagai sebuah taktik yang inggris banget. Ya, kloop memang
bukan pelatih yang terlalu suka mengandalkan penguasaan bola. Ia, lebih suka
main dengan presiing tingkat tinggi bahkan dimulai sejak lini depan.
Kemenangan dari Manchester City jelas menunjukan bukti akan
kesuksesan taktik yang ia usung dalam beberapa pekan terakhir. Mengalahkan city
dikandangnya dengan skor yang mencolok 1-4 jelas bukan hal yang mudah. Dengan
hasil itu kloop membuktikan diri sebagai salah satu pelatih cerdas.
Salah satu hal yang membuat kloop berbeda dengan pelatih
lainya adalah, kemampuanya memanfaatkan skuad yang ada. Ini juga telah ia
buktikan kala masih menangani dortmund. Ditangannya seorang firmino dan emre
can berubah menjadi dua sosok pemain yang punya potensi dan prospek cerah. Ini
mirip dengan keberhasilnya membuat shinji kagawa menjadi pemain bernomor 10
dengan peran yang vital.
Tapi pertanyaan selanjutnya, bertahan berapa lama taktik
yang diusung kloop sampai akhirnya ada tim yang menyadari kelemahan dari taktik
tersebut. Perlu diingat, hal tersebut sudah terjadi dimusim terakhir menangani
dortmund, dan bahkan sampai dortmund berada di jurang degradasi meski akhirnya
kloop juga berhasil menyelamatkannya. Kini, untuk para livepooldian mari
nikmati massa Liverpool dengan kloop yang mulai tersenyum.
0 comments
Post a Comment